| The Alana Hotel Yogyakarta terletak di kawasan strategis Ngaglik, Sleman, berjarak 3 km dari Gerbang Utama Universitas Gadjah Mada (UGM).
Akses menuju properti ini dapat dilakukan melalui Trans Jogja Koridor 4 dengan halte terdekat di Jalan Kaliurang KM 5, dilanjutkan dengan ojek online atau taksi selama 7 menit.
Pengendara pribadi dapat memanfaatkan parkir bawah tanah bertingkat dengan sistem validasi kartu, sementara pengunjung dari Bandara Internasional Yogyakarta membutuhkan waktu 45 menit melalui Jalan Ring Road Utara.
Kuliner khas Jogja dapat dinikmati di warung-legenda Hotel di Sleman Yogyakarta seperti Warung Makan Bu Ageng yang menyajikan gudeg manggar dengan nasi campur kelapa muda, atau Angkringan Lik Man yang buka 24 jam menyediakan sate usus dan teh jahe.
Pecinta kopi bisa mengunjungi Klinik Kopi di Jalan Gejayan yang memproses biji lokal dari lereng Gunung Merapi.
Untuk masakan internasional, Sasanti Restaurant menawarkan rijsttafel Belanda dengan 25 macam lauk pauk.
Objek wisata budaya sekitar Penginapan dekat UGM termasuk Candi Sambisari yang ditemukan terkubur 5 meter di bawah tanah, serta Museum Biologi UGM dengan koleksi spesimen hewan langka.
Taman Pintar Yogyakarta yang interaktif berjarak 6 km menyediakan zona simulasi gempa dan planetarium mini.
Pecinta alam bisa menjelajahi Kebun Buah Mangunan dengan pemandangan Sungai Oya dari ketinggian.
Fasilitas pemerintahan terdekat meliputi Kantor Kecamatan Ngaglik dan Balai Desa Nglempong.
Kawasan bisnis utama terdapat di Jalan Magelang Kilometer 5 dengan deretan kantor seperti Bank Central Asia KCU Sleman.
Pusat kebugaran GOR Universitas Negeri Yogyakarta menyediakan kolam renang olimpiade dan wall climbing, sementara Gelanggang Mahasiswa UGM sering mengadakan turnamen bulutangkis nasional.
Alternatif penginapan ekonomis di sekitar Meeting room Yogyakarta termasuk Penginapan Syariah Bening's dengan fasilitas musala 24 jam dan RedDoorz Plus near UGM yang menawarkan sarapan nasi liwet gratis.
Untuk pengalaman lebih tradisional, Omah Jawi Guesthouse menyediakan kamar bernuansa joglo dengan bale-bale bambu di teras.
Ulasan tamu sering menyoroti desain interior modern yang memadukan motif batik Parang Kusumo dengan furnitur kontemporer.
Banyak yang memuji sistem pencahayaan cerdas yang bisa diatur melalui panel sentuh, serta kebun tropis di atrium tengah dengan koleksi anggrek langka.
Beberapa tamu menyebutkan antrian elevator yang cukup panjang pada jam sibuk, namun diimbangi dengan layanan butler 24 jam.
Acara pernikahan di ballroom sering dipuji untuk sistem akustik yang dirancang khusus oleh ahli suara dari ISI Yogyakarta.
Arsitektur bangunan menerapkan konsep eco-friendly dengan dinding double glass untuk insulasi termal dan sistem daur ulang air kolam renang.
Uniknya, lobby hotel menampilkan instalasi seni Tari Langen Asmoro karya seniman lokal Heri Dono yang menggunakan 2.347 keping keramik kasongan.
Setiap pagi, aroma wedang uwuh dari dapur tradisional menyebar di koridor, menciptakan suasana khas Jawa yang menyegarkan. | 
